Senin, 11 Mei 2015

Forex adalah.... (3)

Mari kita lanjutkan postingan kemarin (rasanya udah lama banget ya.. )

Sebelumnya kita sudah mengetahui bagaimana sistem perekonomian terbuka menghasilkan perdagangan barang dan jasa lintas Negara. Kita juga sudah mengetahui bahwa setiap Negara memiliki alat pembayaran yang sah tersendiri berupa mata uang yang berlaku di Negara tersebut. Lalu bagaimana jika Negara lain (Importir) yang memiliki mata uang berbeda ingin membeli barang / jasa dari negara produsen (Eksportir ) ?

Mari kita lihat analogi sederhana sebagai berikut :
Perusahaan ABC adalah produsen sepatu yang berbasis di New York - Amerika. Perusahaan ABC membutuhkan bahan baku olahan karet yang diperoleh dari Perusahaan XYZ yang berbasis di Indonesia. Perusahaan XYZ menjual produknya dengan mata uang rupiah sebesar Rp 100 juta. Perusahaan ABC yang berbasis di Amerika memiliki cadangan Kas dengan mata uang dolar amerika, tentunya jika ingin membeli produk XYZ mereka harus menukarkan Dolar yang mereka miliki ke mata uang Rupiah. Perusahaan ABC menghubungi Bank tempat mereka biasa bertransaksi untuk melakukan pembayaran ke Perusahaan XYZ, jika saat itu nilai tukar Dolar terhadap Rupiah (USD/IDR) adalah Rp 10.000 (setiap $1 setara Rp 10.000,-) maka perusahaan ABC membutuhkan dana sebesar $10.000,- untuk melakukan pembayaran atas produk XYZ yang akan dikonversi menjadi mata uang Rupiah senilai Rp 100 Juta. Kemudian Bank Perusahaan ABC di New York akan melakukan transfer ke Bank Lokal tempat perusahaan XYZ memiliki Rekening.

Contoh diatas adalah contoh transaksi sederhana yang menggunakan jasa perantara Bank. Namun zaman sekarang bisa saja lebih kompleks dan beragam cara. Nah sebenarnya transaksi diatas tidak berjalan sesederhana itu. karena transaksi diatas merupakan transaksi ekspor - impor yang melibatkan dua Negara maka keduanya akan mencatatnya pada Neraca Perdagangan masing - masing Negara. ada berbagai macam jenis Neraca dan pencatatan dalam pengelolaan Devisa Negara yang dapat dipelajari lebih detil pada pelajaran Manajemen Keuangan Internasional karena jika dijabarkan disini akan teralalu panjang hehhee.. jadi kalau mau lebih detil beli aja bukunya atau daftar kuliah di Fakultas Ekonomi ya.. qqqq....

Oke mari kita persingkat.. sistem ekonomi yang terbuka tidak hanya menghasilkan arus perpindahan barang dan jasa lintas negara, namun juga arus perpindahan orang antar negara baik itu tujuannya untuk traveling , liburan maupun bisnis. Tentunya orang Indonesia yang ingin melakukan perjalanan ke Amerika memerlukan uang dolar untuk bertransaksi di Amerika, karena mereka tidak menerima rupiah sebagai alat pembayaran sehingga orang Indonesia tersebut harus menukarkan Rupiah miliknya menjadi Dolar Amerika. Lantas dimana tempat menukarkannya ? bisa di money changer ataupun Bank yang melayani penukaran valas.

Sekarang bayangkan kalau yang melakukan transaksi seperti dua contoh diatas adalah orang banyak, beragam perusahaan lintas negara, berbagai kepentingan dan tujuan, melibatkan berbagai mata uang tentunya otomatis akan membentuk sebuah pasar dimana terjadi permintaan (demand) dan penawaran (supply) terhadap mata uang yang ditransaksikan (ingat uang dicetak terbatas, baca teori uang beredar) sehingga jadilah Uang sebagai komoditi yang diperdagangkan.

Inliah pasar Valuta Asing (Valas) / Foreign Exchange (Forex) adalah dimana mata uang menjadi komoditi yang diperdagangkan. Dari perdagangan inilah celah keuntungan dapat diperoleh karena sejatinya perdagangan adalah aktifitas tawar menawar dan harga dapat berfluktuasi selama tawar menawar terjadi dan tawar menawar ini terus terjadi selama ada kebutuhan dan kebutuhan ini terus ada selama alat untuk memenuhi kebutuhan itu TERBATAS.

sekian dulu.. nanti kita lanjut lagi.. :D

by Tengku Faris, Pekanbaru 11 May 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar